Tujuan :
1. Untuk mengetahui proses osmosis pada kentang
.
2.
Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu
antara larutan gula, larutan kapur,
dan larutan garam.
LANDASAN
TEORI
Fungsi membranesl adalah sebagai
pengatur keluar masuknya zat kedalam sel. Osmosis adalah perpindahan
molekul-molekul air (zatpelarut) dari konsentrasi rendah (hipotonis) menuju
larutan dengan konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semi permiabel.
Contoh dalam proses osmosis diantaranya
adalah kentang. Kentang merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk
praktikum terjadinya osmosis.Selain itu kita bias mengetahui bagaimana setelah
melalui proses osmosis, kentang itu akan mengalami perubahan. Seperti
contohnya dapat menjadi lembek, lebih lembek, dan keras.Berarti kandungan zat
di dalam pelarut seperti gula, garam, dan kapur berbeda-beda, sehingga bisa
merubah tekstur kentang tersebut.
Waktu
dan tempat
Praktikum
biologi tentang proses osmosis pada kentang yang larutannya berbeda-beda, yang
dilaksanakan pada tanggal 16 agustus
2012, pukul 14.30 s/d 17 agustus, pukul
14.30. Bertempat di laboratorium biologi SMA N 1 Bangli
PROSES
OSMOSIS PADA KENTANG
Alat-alat dan fungsinya
1.Gelas Ukur : untuk mengukur dan
menampung air
2.Pisau :
untuk memotong kentang
3.Penggaris : untuk mengukur panjang,lebar,dan tinggi kentang
4.Sendok : untuk mengaduk larutan dan
mengukur banyaknya gula,garam,dan kapur yang dimasukkan
Bahan-bahan
dan Fungsinya
1.kentang : sebagai bahan yang diamati untuk proses osmosis
2.Larutan gula : sebagai larutan perendam kentang
3.larutan garam : sebagai larutan perendam kentang
4.Larutan Kapur : sebagai larutan perendam kentang
Langkah-langkah
kerja
1.pembuatan larutan
-larutan gula : campurkan 2 sendok makan gula dengan air
sebanyak 60 ml liter
-Larutan garam : campurkan 2 sendok makan garam dengan air sebanyak 60
ml liter
-Larutan kapur : campurkan 2
sendok makan kapur dengan air sebanyak 60 ml liter
2. Kupas kentang lalu potong bentuk balok, sebanyak
3 buah
3. ukur
masing-masing tinggi,lebar dan panjang kentang yang telah dipotong membentuk
balok dan catat pada tabel
4. Masukkan masing-masing
potongan kentang yang telah di ukur kedalam larutan gula,garam,dan kapur.
5.Setelah 25 jam amati potongan kentang tersebut lalu keluarkan dari rendaman.
6. Tiriskan dan lalu ukur kembali.
Tabel Hasil
Pengamatan
KENTANG
|
SEBELUM PERENDAMAN
|
SESUDAH PERENDAMAN
|
KETERANGAN
|
LARUTAN GULA
|
PANJANG: 2.9 cm
LEBAR : 1.9
cm
TINGGI : 1
cm
|
PANJANG: 2.8 cm
LEBAR : 1.8
cm
TINGGI : 9
mm
|
Di bagian dalam kentang lebih keras dari pada di bagian
sisi
|
LARUTAN GARAM
|
PANJANG: 2.9 cm
LEBAR : 1.9
cm
TINGGI : 1
cm
|
PANJANG: 3 cm
LEBAR : 1.9
cm
TINGGI : 1.1
cm
|
Di bagian luar maupun di bagian dalam kentang sama
lembek
|
LARUTAN KAPUR
|
PANJANG: 2.5 cm
LEBAR : 1.9
cm
TINGGI : 1
cm
|
PANJANG: 2.9 cm
LEBAR : 2.1
cm
TINGGI : 1.2
cm
|
Di bagian luar maupun di bagian dalam kentang sama
keras
|
PEMBAHASAN
Dari
percobaan yang telah dilakukan, potongan kentang mengalami perubahan, diantaranya mengalami perubahan tekstur,
ukuran, dan warna, Hal ini terjadi karena larutan baik larutan gula, garam, dan
kapur bersifat hipotonis maupun hipertonis terhadap kentang.
§ Kentang
yang direndam ke dalam larutan gula.
Yang
terjadi pada potongan kentang setelah
dimasukkan ke dalam larutan gula yaitu mengalami perubahan tekstur, ukuran dan
warna. Tekstur kentang yang semula keras menjadi lembek, namun di bagian dalam kentang
masih keras dan hanya di bagian sisinya yang melembek.
Ukuran
kentang yang semula memiliki panjang 2,9 cm, lebar 1,9 cm, dan tinggi 1 cm
setelah direndam ke dalam larutan gula, mengalami perubahan ukuran yang
menyebabkan ukuran kentang menjadi berkurang sehingga panjang kentang menjadi
2,8 cm, lebar 1,8 cm, dan tinggi 9 mm, serta kentang mengalami perubahan warna. Sebelum kentang di
masukan ke dalam larutan gula, kentang berwarna kuning namun setelah kentang dimasukan
ke dalam larutan gula, kentang berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Hal ini
terjadi karena larutan gula bersifat hipertonis terhadap kentang.
§ Kentang
yang dimasukan ke dalam larutan garam.
Kentang
yang dimasukkan kedalam larutan garam mengalami perubahan ukuran dan tekstur.
Tekstur awal kentang sebelum dimasukkan ke dalam larutan garam yaitu keras,
setelah kentang dimasukkan ke dalam larutan garam kentang menjadi lembek dan
lentur.
Ukuran
kentang yang semula memiliki panjang 2,9 cm, lebar 1,9 cm, dan tinggi 1 cm
setelah dimasukan ke dalam larutan garam ukuran kentang menjadi panjang 3 cm,
lebar 1,9 cm dan tinggi 1,1 cm. Warna
kentang sebelum dan sesudah dimasukan kedalam larutan garam tidak mengalami perubahan warna (tetap
berwarna kuning), hal ini disebabkan karena larutan gula bersifat hipertonis
terhadap kentang.
§ Kentang
yang dimasukan ke dalam larutan kapur.
Kentang
yang dimasukan ke dalam larutan kapur mengalami perubahan ukuran dan tekstur.
Sedangkan warna kentang sebelum maupun sesudah direndam ke dalam larutan kapur
tidak mengalami perubahan (tetap berwarna kuning).
Ukuran
awal kentang sebelum direndam ke dalam larutan kapur memiliki panjang 2,5 cm,
lebar 1,9 cm, dan tingggi 1 cm setelah kentang di masukan ke dalam larutan
kapur, kentang mengalami penambahan ukuran yaitu dengan panjang 2,9 cm, lebar
2,1 cm,dan tinggi 1,2 cm.
Selain itu
tekstur kentang yang semula keras
dimasukan ke dalam larutan kapur, kentang menjadi lebih keras dan padat.
Tekstur kentang yang mengeras serta
ukuran kentang yang bertambah disebabkan karena larutan kapur bersifat
hipertonis terhadap kentang, sehingga
kentang menjadi lebih keras dan ukurannya pun bertambah.
Kesimpulan
Osmosis merupakan suatu
topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan
mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. selain itu kesimpulan yang kami dapat
dari praktikum tersebut adalah perubahan tekstur pada setiap potongan kentang
yang telah terendam pada setiap larutan yang berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar